Kesemutan, Tidak sedikit orang mengabaikan
begitu saja jika habis duduk mengalami kesemutan. Padahal bila kesemutan
terjadi di areal tertentu, bisa jadi ini merupakan gejala awal rusaknya
jaringan saraf. Banyak sekali orang yang pernah mengalami kesemutan atau
gringgingan (bahasa Jawa), singsireumeun (bahasa sunda). Baik itu terjadi pada
tangan karena terlalu lama bertumpu pada sesuatu, atau kaki kesemutan yang
mengalami kesemutan karena kaki terlalu lama terlipat. Selain pada tangan,
jari-jari, maupun kaki, kesemutan juga sering terjadi di area bahu, ada juga
yang mengalai kesemutan yang berpindah-pindah.
Kenali Lebih Jauh?
Sebelum
membahas lebih lanjut, kesemutan yang menjadi tanda penyakit serius, ada
baiknya dibahas dulu definisi kesemutan. Kesemutan adalah suatu kondisi yang
abnormal disaat seseorang merasakan sensasi seperti terbakar, baal, geli, gatal
dan seperti ada yang menjalar di kulit pada tubuhnya. Istilah medis dari
kesemutan adalah paresthesia. Jadi kesemutan mencakup gejala-gejala yang lebih
luas daripada yang dipikirkan oleh awam selama ini.
Kesemutan
merupakan tanda saraf tidak bekerja dengan benar. Kesemutan dapat berlangsung
sementara, misalnya pada saat kita melipatkan kaki dalam waktu yang lama
ataupun ketika tidur dengan posisi tangan menopang kepala. Kesemutan tersebut akan berangsur-angsur hilang jika kita mulai menggerakkan
bagian tubuh yang kesemutan tersebut. Hal tersebut disebabkan saraf tidak
bekerja dengan benar yang mungkin akibat tekanan atau sirkulasi yang terganggu
sementara.
Waspada…!!!
Kesemutan,
setiap orang pasti pernah mengalaminya. Entah sehabis bangun tidur, sehabis
duduk, atau sedang menonton televisi. Walau merupakan suatu hal yang
sehari-hari, tetapi ada kesemutan yang merupakan tanda penyakit serius, bahkan
yang dapat berakhir dengan kematian. Kita harus mewaspadai kesemutan yang
terjadi secara kronis atau terus menerus dan tidak mudah hilang, karena dapat
merupakan tanda dari penyakit saraf atau adanya kerusakan saraf. Bisa saja
kesemutan yang kita anggap sepele itu merupakan awal penyakit yang serius
seperti stroke, tumor dan penyakit saraf lainnya. Pada beberapa
kasus kesemutan merupakan gejala awal dari penyakit yang mengancam nyawa dan
sebaiknya dievaluasi dengan segera di unit gawat daruratHampir sama dengan kaki kesemutan dan kesemutan pada tangan,
kesemutan di bahu juga sering sekali diabaikan penderita. Hal itu dikarenakan
tidak banyak yang tahu bahwa kesemutan di atas lengan itu merupakan rambu-rambu
tubuh yang mengatakan kalau telah terjadi gangguan saraf atau terjadinya
penjepitan saraf.
Gejala-gejala
yang di timbulkan kesemutan :
Radangsumsum tulang belakang (myelitis)
Terjadi
pada orang dewasa, kadang-kadang gejala kesemutan didahului oleh flu berat.
Kesemutan yang dirasakan akan menghebat, naik dari ujung jari kaki sampai ke
pusar (perut tengah). Gejalanya berkembang menjadi rasa tebal di permukaan
kulit. Setelah fase ini, penderita akan mengalami kesulitan berjalan. Ini
adalah gejala radang sumsum tulang belakang, yang terjadi karena serangan virus
bernama cytomegalovirus (CMV).
Penderita
menjadi tidak bisa mengontrol buang air kecil. Buang air besar pun sulit.
Penyakit ini dapat disembuhkan total, dapat pula cuma sembuh sebagian, tetapi
ada juga yang sampai lumpuh.
Diabetesmellitus (kencing manis)
Pada
penderita diabetes, kesemutan adalah gejala kerusakan pembuluh-pembuluh darah.
Akibatnya, darah yang mengalir di ujung-ujung syaraf berkurang. Gejala yang
dirasakan biasanya telapak kaki terasa tebal, kadang-kadang panas, dan
kesemutan di ujung jari terus-menerus. Kemudian disertai rasa nyeri yang
menikam, seperti ditusuk-tusuk di ujung telapak kaki, terutama pada malam hari.
Carpal Tunnel Syndrome (CTS)
Kesemutan
yang menyerang ujung jari, biasanya tangan kanan, dan kemudian berkembang
menjadi rasa tebal, saat digunakan beraktivitas, adalah gejala CTS. Gejala
kesemutan ini berkaitan dengan rongga di pergelangan tangan (karpal) yang
mengalami pembesaran otot-otot sehingga menekan saraf yang melewati terowongan
tersebut. CTS bisa menjadi gangguan lebih serius bila didiamkan cukup lama,
misalnya 1 - 2 tahun.
Pada
tahap ini tekanan otot sudah mengganggu aliran darah ke tangan, dengan akibat
otot-otot yang mengalami kekurangan nutrisi akan mengecil, dan melemahkan otot.
Jantung
Pada penderita
sakit jantung, kesemutan dapat juga timbul karena komplikasi jantung dan
sarafnya. Yang terjadi misalnya, si penderita menjalani operasi pemasangan klep
jantung. Saat pemasangan, ada bekuan darah menempel, yang kemudian terbawa
aliran darah ke atas, dan menyumbat salah satu pembuluh darah di otak. Bila
sumbatan di otak itu kebetulan mengenai daerah yang mengatur sistem sensorik,
si penderita akan merasakan kesemutan sebelah. Bila daerah yang mengatur sistem
motorik juga terkena, kesemutan akan menjadi kelumpuhan.
Rematik
Rematik juga menimbulkan kesemutan atau rasa tebal. Gejala kesemutan karena
rematik akan hilang bila rematik sembuh.
"Perhatikan
nyeri yang terasa di dada. Tidak harus terasa seperti terhimpit, tapi kalau
sakitnya terasa menjalar, bisa jadi itu gejala sakit jantung," ungkap dr
Bina Ratna KF, MM, Direktur Bethsaida Hospital, Serpong Tangerang. dr. Ratna
juga menyarankan untuk segera melakukan medical check up apabila sering
mengalami hal tersebut, jangan menunggu pembuluh darah benar-benar tersumbat
dan terlambat.
Apa
yang harus dilakukan?
Jika mengalami kesemuatan dari bahu hingga
ujung-ujung jari? Yang jelas yang pertama adalah " memeriksakan tulang
belakang ke dokter sesegera mungkin," demikian menurut spesialis neurologi
(spesialis saraf). Selama ini masyarakat secara umum memang cenderung
menyepelekan kesemutan. Mereka menganggap kesemutan adalah hal yang wajar.
Sikap tersebut terjadi karena tidak bisa membedakan jenis-jenis kesemutan yang
mereka alami. Umumnya menganggap kesemutan bisa disebabkan tangan yang terlalu
lama bertumpu atau mengalami tekanan, hal yang dianggap sepele. Bisa pula
terjadi karena kaki terlalu lama ditekuk atau posisi duduk yang salah. Hal itu
bagi masyarakat dianggap sama dengan kesemutan yang terjadi di bahu.
Jangan sepelekan
hal-hal tersebut jika mengalami kesemutan maka harus segera konsultasikan
kepada dokter spesialis yang sesuai dengan jenis penderita.
Konsultasikan & Pengobatan
kesemutan tersebut yang sesuai dengan
gejalanya:
- Bila kesemutan terjadi pada penderita diabetes (Neuropati diabetik), maka pengobatan dilakukan dengan pengontrolan gula darah disertai obat-obatan yang bersifat neurotropik dan juga vitamin, konsultasikan kepada dokter spesialis penyakit dalam sub Endokrin.
- Namun bila kesemutan disebabkan oleh penekan saraf maka pengobatan harus dilakukan dengan modifikasi gerakan tubuh, pemberian neurotropik, dan mungkin pada kasus yang berat dipertimbangkan uuntuk operasi, konsultasikan kepada dokter spesialis penyakit saraf.
- Perlu diingat, bila kesemutan akibat penyakit stroke maka pengobatan harus segera dilakukan, misal pada stroke akibat sumbatan maka pasien harus diberikan obat pengencer darah maupun pengaturan faktor risiko strokenya seperti hipertensi dan cholesterol, selain konsultasi kepada dokter spesialis penyakit saraf juga harus konsultasikan kepada dokter spesialis penyakit jantung, Dr. Dasaad selaku Director of Bethsaida Hospital Cardiac Center menyatakan keprihatinanya atas ketidakpedulian masyarakat terhadap pemicu timbulnya penyakit jantung. Faktor-faktor pemicu tersebut antara lain pembiaran terhadap tekanan darah yang tinggi, kolesterol yang tinggi, intoleransi glukosa, olahraga serta konsumsi obat yang kurang tepat, kondisi darah yang mudah menggumpal, serta obesitas. Pada kasus intoleransi glukosa, jika dibiarkan bertahun-tahun dapat menjadi kencing manis, dan pada akhirnya menganggu aliran darah pula. + bethsaida hospital
Artikel Lainnya: penyakit saraf, gangguan sistem saraf, penyakit stroke, sistem saraf, saraf terjepit, penanganan penyakit saraf, penyakit jantung
Sumber : bethsaida hospital
Sumber : bethsaida hospital
Yang butuh herbal penyembuh diabetes secara cepat silakan hub kami di chasiapro@gmail.com atau 082136712513 Siap kirim ke seluruh Indonesia. @Trims Prabowo Jogja
BalasHapus