Selasa, 29 Oktober 2013

Penyembuhan Radang Urat Saraf Menggunakan Alat Fisioterapi

Penyembuhan Radang Urat Saraf Menggunakan Alat Fisioterapi 

Dalam hal radang urat saraf terjadilah perubahan satu atau beberapa saraf sebagai akibat kerusakan mekanis, gangguan pertumbuhan atau akibat keracunan. Kalau hanya satu saraf yang terganggu, maka kita menamainya radang urat saraf tunggal; tetapi kalau beberapa saraf yang rusak, maka kita menyebutnya radang urat saraf berganda.''
Dalam hal lain kulit menjadi kering dan pucat. Di bawah ini diterangkan berbagai jenis penyakit saraf.''
A. Kerusakan saraf secara mekanis (Mechanical damage to nerve).
Inilah akibat dari cidera terkena tusukan, terjepit atau patah tulang. boleh juga terjadi karena tekanan yang terus-menerus pada jaringan saraf, seperti dalam kasus seorang yang tertidur diatas sebuah kursi dengan lengannya di belakang punggung. Pasien dapat meperhatikan perubahan fungsi saraf sewaktu kaki atau lengannya "tertidur lelap" karena lama tertekan.''
B. Gangguan Metabolisme Jaringan Saraf (Metabolic disorders Neural     Networks).
Biasanya dalam hal ini banyak saraf yang terganggu, itulah sebabnya di sebut sakit sarag berganda. Ini terjadi apabila pasien kekurangan zat thiamine (vitamin B1) yang menimbulkan penyakit beri-beri, suka gugup dan mabuk atau ketagihan minum alkohol. Tenaganya banyak tergantung pada jumlah kalori yang ada dalam alkohol, dan dia tidak memakan makanan yang mengandung thiamine yagn cukup. Penyakit gangguan sistem saraf seperti penyakit gula dapat juga menyebabkan penyakit saraf berganda.''
C. Saraf Terganggu Oleh Racun  (Bothered by the nerve toxin).
Dalam hal ini kita golongkan keracunan karena penyakit difteri yagn menimbulkan penyakit saraf akibat dari pengrusakan saraf oleh racun yang dihasilkan kuman itu. Lagipula banyak bahan kimia yang merusak jeringan saraf, seperti alkohol, zat arang tetrakhlorida, benzine, timah, arsen, air raksa dan bismut. Orang yagn banyak bersentuhan dengan bahan-bahan ini akan mendapat gejala penyakit saraf berganda dengan mudah.''

Gejala
Gejala-gejalanya berkaitan dengan berbagai jenis serat saraf (radang) yang rusak. Dalam kasus yang biasa, gejala-gejala akan timbul kalau serat saraf pengindera mengalami kerusakan (radang), seperti rasa nyeri yang menusuk, panas dan gatal, ditusuk-tusuk jarum dan lumpuh. Kerusakan serat saraf penggerak dapat melemahkan otot yang lama kelamaan menjadi lumpuh total dan mengecil. Kerusakanserat saraf otonom dapat menambah kehangatan / pemanasan kulit di bagian itu atau dinamakan terafi panas.

Penyembuhan
Cara pengobatanya ialah menghilangkan penyebab kerusakan saraf itu. Kalau penyakit saraf itu masih ringan, kesembuhan akan segera diperoleh dengan menghilangkan penyebabnya. Dalam setiap kasus yang berat, fungsi saraf yang normal tidak dapat dipulihkan lagi dengan sempurna. Dibawah ini di jelaskan terafi untuk penyembuhan saraf-saraf yang rusak menggunakan alat fisioterafi (Rehabilitasi Medik).
Rehabilitasi Medik merupakan layanan kesehatan terhadap gangguan fisik dan fungsional yang diakibatkan oleh keadaan atau kondisi sakit, penyakit atau cedera melalui panduan intervensi medik, keterapian fisik dan atau rehabilitatif untuk mencapai kemampuan fungsi yang optimal.
Alat-Alat Fisioterapi (Rehabilitasi Medik) : 
 1.    SHORTWAVE DIATHERMY (SWD)
Terapi panas penentrasi dalam dengan menggunakan gelombang elektromagnetik frekuensi 27,12 MHz, panjang gelombang 11 m. Tujuan Pemberian SWD Memperlancar peredaran darah, mengurangi rasa sakit, mengurangi spasme otot, membantu meningkatkan kelenturan jaringan lunak, mempercepat penyembuhan radang.

Penempatan/susunan elektroda
•  Kontraplanar ; paling baik, penentrasi panas kejaringan lebih dalam, dipermukaan berlawanan dengan bagian terapi. 
•  Koplanar : elektroda berdampingan disisi sama dgn jarak elektroda adequat, pemanasan superficial, jarak antara ke2 elektroda >> lebar drpd elektroda 
•  Cross fire treatment ; ½ terapi diberikan dgn elektroda 1 posisi, ½ terapi diberikan elektroda posisi lain, pemanasan jaringan dlm seperti untuk organ pelvis 
•  Monoplanar : elektroda aktif diatas satu lesi, bila yang dituju local & dangkal 

Indikasi SW

Kondisi peradangan dan kondisi sehabis trauma (trauma pd musculoskeletal), adanya keluhan nyeri pd sistem musculoskeletal (kodisi ketegangan, pemendekan, perlengketan otot jaringan lunak), persiapan suatu latihan/senam (untuk gangguan pada sistem peredarah darah).



Kontraindikasi SWD
Keganasan, kehamilan, kecendrungan terjadinya pendarahan, gangguan sensibilitas, adanya logam di dalam tubuh, lokasi yang terserang penyakit pembuluh darah arteri. 

Teknik aplikasi SWD
Pre pemanasan alat 5-10 menit, jarak antara elektroda dengan pasien 5-10 cm/1 jengkal, durasi 15-30 menit, intensitas sesuai dengan aktualitas patologi, posisikan pasien senyaman mungkin, terbebas dari pakaian dan logam, tes sensibilitas, pasang elektroda, pasien tidak boleh bergerak, intensitas dipertahankan sesuai dgn toleransi pasien.


2.    MICROWAVE DIATHERMY (MWD)
Suatu aplikasi terapeutik dengan menggunakan gelombang mikro dlm bentuk radiasi elektromagnetik yg akan dikonversi dalam bentuk dengan frekuansi 2456 MHz dan 915 MHz dengan panjang gelombang 12,25 arus yang dipakai adalah arus rumah 50 HZ, penentrasi hanya 3 cm, efektif pada otot.


Indikasi MWD 
Kontraindikasi MWD 
Frekuensi Pulsa
KontraIndikasi TENS
Prosedur TENS


Selektif pemanasan otot (jaringan kolagen), spasme otot (efektif untuk sendi Inter Phalangeal, Metacarpal Phalangeal dan pergelangan tangan, Rheumathoid Arthritis dan Osteoarthrosis), kelainan saraf perifer (neuralgia neuritis).

Adanya logam, gangguan pembuluh darah, pakaian yang menyerap keringat, jaringan yang banyak cairan, gangguan sensibilitas, neuropathi (timbul gangguan sensibilitas dan diabetes melitus), infeksi akut, transqualizer (alat pada pasien dengan gangguan kesadaran), sesudah rontgen (konsentrasi EM berkelebihan), kehamilan, saat menstruasi. Efek fisiologis yang ditimbulkan dari pemberian MWD, Terjadinya perubahan panas ; yang sifatnya lokal jaringan yang meningkatkan metabolisme jaringan lokal, meningkatkan vasomotion sehingga timbul homeostatik lokal yang akhirnya menimbulkan vasodilatasi. Perubahan panas secara general yang menaikkan temperatur pada daerah lokal.

Teknik Aplikasi MWD
Persiapan alat, tes alat, pre pemanasan 5-10 menit, jarak <10cm dari kulit • persiapan pasien : bebaskan dari pakaian dan logam, posisikan pasien senyaman mungkin, tes sensibilitas, jarak 5-10 cm, durasi 20-30 menit. alat 2456MHz, frekuensi terapi 3-5 x/minggu, intensitas 50-100 watt (toleransi pasien), dosis intensitas ditentukan oleh aktualitas patologi (aktualitas rendah : thermal, aktualitas sedang : subthermal, aktualitas tinggi : a thermal)


 3.    ULTRASOUND (US)
Mengurangi ketegangan otot, mengurangi rasa nyeri, memacu proses penyembuhan collagen jaringan (dipilih untuk jaringan kedalaman < dari 5 cm) Penentrasi terdalam dlm setiap media:

•  Tulang : penentrasi 7 mm pada frekuensi 1 MHz
•  kulit : penentrasi 36 mm pada frekuensi 1 MHz, pd 3 MHz 12 mm
•  tendon : penentrasi 21 mm pada frekuensi 1 MHz, pd 3 MHz 7 mm
•  Otot : penentrasi 30 mm pada frekuensi 1 MHz, pd 3 MHz 7 mm
•  Lemak : penentrasi 165 mm pada frekuensi 1 MHz, pd 3 MHz 55 mm
•  3 MHz penentrasi : 1/3 dari frek 1 MHz
•  intensitas terapi : kontinu. intensitas rendah <0,3 W/cm², intensitas sedang 0,3-1,2 W/cm², intensitas kuat 1,2-3W/cm². untuk efek terapeutik 0,7-3 MHZ.
•  Frekuensi : untuk kasus pada kondisi subakut à waktu 3 menit, pengulangan 1x1hari, sehari 10x. Untuk kasus pada kondisi kronik à waktu 5-10 menit, pengulangan 1x1 hari atau 1x2 hari, sehari 12-18x.

Metode US
•  Kontak langsung : paling banyak digunakan ; perlu adanya media coupling (Gel, water oil, pasta analgetik, water).
•  Syarat media coupling à harus steril, tidak terlalu cair, tidak terlalu mudah diserap tubuh, tidak menimbulkan flek/pekat.
•  Kontak tidak langsung : sub aqual (dalam air) à di dalam air, hal ini dilakukan bila regio yang akan diterapi areanya kecil dan tidak rata permukaannya (trigger finger, Rheumathoid Arthtritis jari-jari. water pillow à kantong plastik/karet mengandung air, kontak dipermukaan tubuh tidak rata; medium antara sisi kantong – kulit, sisi kantong – tranduser.

Teknik Aplikasi US
•  Sebelum terapi : lakukan assesment, tes sensibilitas, lokalisasi daerah terapi, tentukan metode (langsung/tidak langsung), beri penjelasan kepada pasien : “ bapak/ibu saya akan memberikan terapi Ultrasound nanti rasanya seperti dipijat dan sedikit hangat gunanya untuk memperbaiki jaringan yg rusak sehingga akan mengurangi nyeri”
•  Persiapan alat
•  Persiapan pasien Penatalaksanaan US
•  Berikan gel pada daerah yang akan diterapi
•  Ratakan gel dgn tranduser, nyalakan alat
•  Timer ditentukan dari = luas area dibagi dengan luas ERA
•  Intensitas ditentukan oleh aktifitas patologi : aktivitas tinggi : dosis rendah (1-1,5 W/cm²), aktivitas sedang : dosis sedang (1,5-2 W/cm²), aktivitas rendah : dosis tinggi (2-3 W/cm²)
• Intensitas/durasi : pada kondisi akut à intermiten ; pada kondisi kronik à continous
•  Ultrasound dengan air (untuk kasus sendi kecil dan permukaan tidak rata), penerapannya : Tidak langsung bersentuhan dengan air, jaraknya 1,5-2,5 cm
•  Untuk tranduser 1 MHz : penentrasi lebih dalam, tapi area konvergen 3x lebih kecil.
    
Untuk tranduser 3 MHz : penentrasi lebih kecil tapiarea konvergen 3x lebih besar. Efek US

a.   Mekanis : menimbulkan efek micromassage -> dilatasi -> inflamasi
b. Thermal : menimbulkan efek panas tranduser lebih kecil dimana  panas ringan sampai 5 cm (deep) dan lebih dominan pada continue.
c.  Piezoelectric : perubahan muatan membran sehingga terjadi proses  kimiawi di jaringan di sekitarnya
d.  Biologis : menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah à meningkatkan sirkulasi darah -> meningkatkan permeabilitas dan regenerasi jaringan à menimbulkan rileksasi otot sehingga akan mengurangi nyeri. 

  4.    Transcutaneus Electrical nerve stimulation (TENS)

Pengertian TENS
a.  Transcutaneus Electrical nerve stimulation (TENS) merupakan suatu cara penggunaan energi listrik guna merangsang sistem saraf melalui permukaan kulit dan terbukti efektif untuk merangsang berbagai tipe nyeri
b.   Pada TENS mempunyai bentuk pulsa : Monophasic mempunyai bentuk gelombang rectanguler, trianguler dan gelombang separuh sinus searah; biphasic bentuk pulsa rectanguler biphasic simetris dan sinusoidal biphasic simetris; pola polyphasic ada rangkaian gelombang sinus dan bentuk interferensi atau campuran.
c.   Pulsa monophasic selalu mengakibatkan pengumpulan muatan listrik pulsa dalam jaringan sehingga akan terjadi reaksi elektrokimia dalam jaringan yang ditandai dengan rasa panas dan nyeri apabila penggunaan intensitas dan durasi terlalu tinggi. 

Tujuan pemberian TENS
Memeilhara fisiologis otot dan mencegah atrofi otot, re-edukasi fungsi otot, modulasi nyeri tingkat sensorik, spinal dan supraspinal, menambah Range Of Motion (ROM)/mengulur tendon, memperlancar peredaran darah dan memperlancar resorbsi oedema

•  Frekuensi pulsa dapat berkisar 1 – 200 pulsa detik.
• Frekuensi pulsa tinggi > 100 pulsa/detik menimbulkan respon kontraksi tetanik dan sensibilitas getaran sehingga otot cepat lelah
Frekuensi pulsa tinggi > 100 pulsa/detik menimbulkan respon kontraksi tetanik dan sensibilitas getaran sehingga otot cepat lelah
Arus listrik frekuensi rendah cenderung bersifat iritatif terhadap jaringan kulit sehingga dirasakan nyeri apabila intensitas tinggi. Arus listrik frekuensi menengah bersifat lebih konduktif untuk stimulasi elektris karena tidak menimbulkan tahanan kulit atau tidak bersifat iritatif dan mempunyai penetrasi yang lebih dalam

Penempatan Elektroda
Di sekitar lokasi nyeri : Cara ini paling mudah dan paling sering digunakan, sebab metode ini dapat langsung diterapkan pada daerah nyeri tanpa memperhatikan karakter dan letak yang paling optimal dalam hubungannya dengan jaringan penyebab nyeri
• Dermatome :Penempatan pada area dermatome yang terlibat, Penempatan pada lokasi spesifik dalam area dermatome, Penempatan pada dua tempat yaitu di anterior dan di posterior dari suatu area dermatome tertentu
•  Area trigger point dan motor point

Indikasi TENS
Kondisi LMNL(Lower Motor Neuron Lesion) baru yang masih disertai keluhan nyeri, kondisi sehabis trauma/operasi urat saraf yang konduktifitasnya belum membaik, kondisi LMNL kronik yg sdh terjadi partial/total dan enervated muscle, kondisi pasca operasi tendon transverse, kondisi keluhan nyeri pada otot, sebagai irritation/awal dari suatu latihan, kondisi peradangan sendi (Osteoarthrosis, Rheumathoid Arthritis dan Tennis elbow), kondisi pembengkakan setempat yang belum 10 hari.


Sehabis operasi tendon transverse sebelum 3 minggu, adanya ruptur tendon/otot sebelum terjadi penyambungan, kondisi peradangan akut/penderita dlm keadaan panas.


•  Tingkat analgesia-sensoris : frekuensi 50-150 Hz, durasi pulsa <200 (60-100) mikrodetik
•  Tingkat analgesia untuk rasa nyeri : frekuensi 150 Hz, durasi pulsa >150 mikrodetik

Persiapan Pasien
Sehabis operasi tendon transverse sebelum 3 minggu, adanya ruptur tendon/otot sebelum terjadi penyambungan, kondisi peradangan akut/penderita dlm keadaan panas.
  



Kesemutan, Jangan Dianggap Sepele


http://solusipenyakitsaraf.blogspot.com/
Kesemutan, Tidak sedikit orang mengabaikan begitu saja jika habis duduk mengalami kesemutan. Padahal bila kesemutan terjadi di areal tertentu, bisa jadi ini merupakan gejala awal rusaknya jaringan saraf. Banyak sekali orang yang pernah mengalami kesemutan atau gringgingan (bahasa Jawa), singsireumeun (bahasa sunda). Baik itu terjadi pada tangan karena terlalu lama bertumpu pada sesuatu, atau kaki kesemutan yang mengalami kesemutan karena kaki terlalu lama terlipat. Selain pada tangan, jari-jari, maupun kaki, kesemutan juga sering terjadi di area bahu, ada juga yang mengalai kesemutan yang berpindah-pindah.


Kenali Lebih Jauh?

Sebelum membahas lebih lanjut, kesemutan yang menjadi tanda penyakit serius, ada baiknya dibahas dulu definisi kesemutan. Kesemutan adalah suatu kondisi yang abnormal disaat seseorang merasakan sensasi seperti terbakar, baal, geli, gatal dan seperti ada yang menjalar di kulit pada tubuhnya.  Istilah medis dari kesemutan adalah paresthesia. Jadi kesemutan mencakup gejala-gejala yang lebih luas daripada yang dipikirkan oleh awam selama ini.
Kesemutan merupakan tanda saraf tidak bekerja dengan benar. Kesemutan dapat berlangsung sementara, misalnya pada saat kita melipatkan kaki dalam waktu yang lama ataupun ketika tidur dengan posisi tangan menopang  kepala. Kesemutan tersebut akan berangsur-angsur hilang jika kita mulai menggerakkan bagian tubuh yang kesemutan tersebut. Hal tersebut disebabkan saraf tidak bekerja dengan benar yang mungkin akibat tekanan atau sirkulasi yang terganggu sementara. 


Waspada…!!!

Kesemutan, setiap orang pasti pernah mengalaminya. Entah sehabis bangun tidur, sehabis duduk, atau sedang menonton televisi. Walau merupakan suatu hal yang sehari-hari, tetapi ada kesemutan yang merupakan tanda penyakit serius, bahkan yang dapat berakhir dengan kematian. Kita harus mewaspadai kesemutan yang terjadi secara kronis atau terus menerus dan tidak mudah hilang, karena dapat merupakan tanda dari penyakit saraf atau adanya kerusakan saraf. Bisa saja kesemutan yang kita anggap sepele itu merupakan awal penyakit yang serius seperti stroke, tumor dan penyakit saraf lainnya.  Pada beberapa kasus kesemutan merupakan gejala awal dari penyakit yang mengancam nyawa dan sebaiknya dievaluasi dengan segera di unit gawat daruratHampir sama dengan kaki kesemutan dan kesemutan pada tangan, kesemutan di bahu juga sering sekali diabaikan penderita. Hal itu dikarenakan tidak banyak yang tahu bahwa kesemutan di atas lengan itu merupakan rambu-rambu tubuh yang mengatakan kalau telah terjadi gangguan saraf atau terjadinya penjepitan saraf.
Gejala-gejala yang di timbulkan kesemutan :


Radangsumsum tulang belakang (myelitis)

Terjadi pada orang dewasa, kadang-kadang gejala kesemutan didahului oleh flu berat. Kesemutan yang dirasakan akan menghebat, naik dari ujung jari kaki sampai ke pusar (perut tengah). Gejalanya berkembang menjadi rasa tebal di permukaan kulit. Setelah fase ini, penderita akan mengalami kesulitan berjalan. Ini adalah gejala radang sumsum tulang belakang, yang terjadi karena serangan virus bernama cytomegalovirus (CMV).
Penderita menjadi tidak bisa mengontrol buang air kecil. Buang air besar pun sulit. Penyakit ini dapat disembuhkan total, dapat pula cuma sembuh sebagian, tetapi ada juga yang sampai lumpuh.


Diabetesmellitus (kencing manis)

Pada penderita diabetes, kesemutan adalah gejala kerusakan pembuluh-pembuluh darah. Akibatnya, darah yang mengalir di ujung-ujung syaraf berkurang. Gejala yang dirasakan biasanya telapak kaki terasa tebal, kadang-kadang panas, dan kesemutan di ujung jari terus-menerus. Kemudian disertai rasa nyeri yang menikam, seperti ditusuk-tusuk di ujung telapak kaki, terutama pada malam hari.


Carpal Tunnel Syndrome (CTS)

Kesemutan yang menyerang ujung jari, biasanya tangan kanan, dan kemudian berkembang menjadi rasa tebal, saat digunakan beraktivitas, adalah gejala CTS. Gejala kesemutan ini berkaitan dengan rongga di pergelangan tangan (karpal) yang mengalami pembesaran otot-otot sehingga menekan saraf yang melewati terowongan tersebut. CTS bisa menjadi gangguan lebih serius bila didiamkan cukup lama, misalnya 1 - 2 tahun.
Pada tahap ini tekanan otot sudah mengganggu aliran darah ke tangan, dengan akibat otot-otot yang mengalami kekurangan nutrisi akan mengecil, dan melemahkan otot.



Jantung

Pada penderita sakit jantung, kesemutan dapat juga timbul karena komplikasi jantung dan sarafnya. Yang terjadi misalnya, si penderita menjalani operasi pemasangan klep jantung. Saat pemasangan, ada bekuan darah menempel, yang kemudian terbawa aliran darah ke atas, dan menyumbat salah satu pembuluh darah di otak. Bila sumbatan di otak itu kebetulan mengenai daerah yang mengatur sistem sensorik, si penderita akan merasakan kesemutan sebelah. Bila daerah yang mengatur sistem motorik juga terkena, kesemutan akan menjadi kelumpuhan.


Rematik



Rematik juga menimbulkan kesemutan atau rasa tebal. Gejala kesemutan karena rematik akan hilang bila rematik sembuh.

"Perhatikan nyeri yang terasa di dada. Tidak harus terasa seperti terhimpit, tapi kalau sakitnya terasa menjalar, bisa jadi itu gejala sakit jantung," ungkap dr Bina Ratna KF, MM, Direktur Bethsaida Hospital, Serpong Tangerang. dr. Ratna juga menyarankan untuk segera melakukan medical check up apabila sering mengalami hal tersebut, jangan menunggu pembuluh darah benar-benar tersumbat dan terlambat.


Apa yang harus dilakukan?

Jika mengalami kesemuatan dari bahu hingga ujung-ujung jari? Yang jelas yang pertama adalah " memeriksakan tulang belakang ke dokter sesegera mungkin," demikian menurut spesialis neurologi (spesialis saraf). Selama ini masyarakat secara umum memang cenderung menyepelekan kesemutan. Mereka menganggap kesemutan adalah hal yang wajar. Sikap tersebut terjadi karena tidak bisa membedakan jenis-jenis kesemutan yang mereka alami. Umumnya menganggap kesemutan bisa disebabkan tangan yang terlalu lama bertumpu atau mengalami tekanan, hal yang dianggap sepele. Bisa pula terjadi karena kaki terlalu lama ditekuk atau posisi duduk yang salah. Hal itu bagi masyarakat dianggap sama dengan kesemutan yang terjadi di bahu. 

Jangan sepelekan hal-hal tersebut jika mengalami kesemutan maka harus segera konsultasikan kepada dokter spesialis yang sesuai dengan jenis penderita.


Konsultasikan & Pengobatan

kesemutan tersebut yang sesuai dengan gejalanya:

  • Bila kesemutan terjadi pada penderita diabetes (Neuropati diabetik), maka pengobatan dilakukan dengan pengontrolan gula darah disertai obat-obatan yang bersifat neurotropik dan juga vitamin, konsultasikan kepada dokter spesialis penyakit dalam sub Endokrin.
  • Namun bila kesemutan disebabkan oleh penekan saraf maka pengobatan harus dilakukan dengan modifikasi gerakan tubuh, pemberian neurotropik, dan mungkin pada kasus yang berat dipertimbangkan uuntuk operasi, konsultasikan kepada dokter spesialis penyakit saraf.
  • Perlu diingat, bila kesemutan akibat penyakit stroke maka pengobatan harus segera dilakukan, misal pada stroke akibat sumbatan maka pasien harus diberikan obat pengencer darah maupun pengaturan faktor risiko strokenya seperti hipertensi dan cholesterol, selain konsultasi kepada dokter spesialis penyakit saraf juga harus konsultasikan kepada dokter spesialis penyakit jantung, Dr. Dasaad selaku Director of Bethsaida Hospital Cardiac Center menyatakan keprihatinanya atas ketidakpedulian masyarakat terhadap pemicu timbulnya penyakit jantung. Faktor-faktor pemicu tersebut antara lain pembiaran terhadap tekanan darah yang tinggi, kolesterol yang tinggi, intoleransi glukosa, olahraga serta konsumsi obat yang kurang tepat, kondisi darah yang mudah menggumpal, serta obesitas. Pada kasus intoleransi glukosa, jika dibiarkan bertahun-tahun dapat menjadi kencing manis, dan pada akhirnya menganggu aliran darah pula. + bethsaida  hospital


Senin, 28 Oktober 2013

Saraf Tangan

Saraf Tangan 
Tangan menjadi anggota tubuh yang berperan penting membantu kerja fisik setiap manusia, mulai dari menahan, memegang, hingga memanipulasi. Pada bagian tangan terdapat banyak sekali saraf. Ini terbukti dengan adanya separuh area otak dipergunakan mengatur saraf tangan.
Tak mengherankan jika fungsi bagian tangan ini sangat vital dalam menunjang kehidupan. Keluhan yang muncul di areal tangan mulai dari pegal-pegal sampai terkilir sebaiknya segera diberi penanganan serius jika tidak ingin belanjut menjadi sesuatu yang fatal.

Jalur Tangan
http://solusipenyakitsaraf.blogspot.com/Dalam tubuh terdapat jalur-jalur atau meridian saraf yang masing-masing berhubungan dengan tiap-tiap organ tubuh kita. Enam (6) jalur diantaranya melalui tangan kita. 

  • Jalur paru-paru : Dimulai dari titik Sau Yang yang terdapat di sisi luar pergelangan atas ibu jari. Jalur paru- paru ini berhubungan erat dengan paru-paru atau bronchi yang mengatur pernapasan.Titik ini bila dipijat merasa sakit, berarti terkena flu, asma, infeksi bronchus dsb. Bila ibu jari kanan yang sakit, berarti organ pernapsan sebelah kanan mengalami gangguan. Demikian juga ibu jari kiri bersangkutan dengan pernapasan sebelah kiri.
  • Jalur Usus Besar : Dimulai dari titik Sang Yang , terletak dibawah kuku jari telunjuk. Titik ini bila dipijat mersa sakit, berarti sistim pencernaan kurang baik.
  • Jalur Pembungkus Jantung : Dimulai dari titik Chong Zhong, terletak di bawah kuku jari tengah. Ia mempengaruhi kegiatan jantung, peredaran darah , juga berhubungan dengan usus kecil. Bila diare karena gelisah, titik ini bisa sakit bila dipijat.
  • Jalur San Chiau : Dimulai dari titik Kwan Zhong, terletak dibawah kuku jari manis. Ia mengatur sistim limfe dan sisitim hormone. Apabila suhu badan menjadi panas atau dingin, titik ini bisa sakit bila dipijat.
  • Jalur Jantung : Dimulai dari titik Sau Zhong, terletak di bawah kuku jari kelingking sebelah dalam. Ia mengatur fungsi jantung dan peredaran darah . Bila ada ketidak lancaran organ dalam dikarenakan pikiran tegang. Pijatlah titik ini.
  • Jalur Usus Kecil : Dimulai dari titik Sau Zhe, terletak dibawah kuku jari kelingking sebelah luar. Ia mengatur kegiatan usus kecil. Bila terjadi sembelit, titik ini bisa sakit bila dipijat.

Gejala-gejala Gangguan Pada Fungsi Saraf : 

Kerap kesemutan, kram hingga mati rasa di sekitar tangan, gejala seperti itu jangan dianggap sepele. Hal ini menjadi salah satu indikasi adanya gangguan urat saraf tepi (penyakit saraf) atau neuropati.

Neuropati atau gangguan saraf tepi (penyakit sarafmerupakan suatu kon­disi yang mempengaruhi sistem saraf. Serat-serat saraf bisa jadi rusak. Konsultan Neurologis dari Departemen Neurologi FKUI/RSCM, dr Manfaluthy Hakim mengemukakan, gang­guan urat saraf biasanya di­sebabkan akibat menurunnya fungsi saraf.

Bahkan, satu dari empat orang atau sekitar 26 persen orang yang berusia 40 tahun ke atas rentan mengalami neuropati. Orang yang terkena neuropati juga bisa disebabkan penyakit sistemik atau metabolik seperti diabetes, liver dan ginjal.

Sakit, pegal-pegal, dan kaku tangan serta jari menjadi gejala yang sering kali dialami banyak orang namun juga sering disepelekan. Supaya tak salah memberi penanganan terhadap gejala rasa sakit pada tangan, tak ada salahnya mengenal beberapa jenis gangguan yang menimpa tangan, berikut ini:

1.   Repetitive Strain Injury (RSI)
Repetitive strain injury adalah cedera sistem saraf (penyakit sarafdan muskulosketal yang diakibatkan melakukan pekerjaan berulang yang membutuhkan tenaga cukup kuat, menekan permukaan keras (kompresi mekanik), serta getaran. Rasa nyeri dari gejala RSI ini menjalar pada bagian tangan.
Saat menderita RSI, sebaiknya tidak melakukan urut atau pemijatan. Hal ini dikarenakan kegiatan memijat atau mengurut justru mengakibatkan penyebaran wilayah cedera. Penanganan yang tepat adalah dengan segera memerikasakan diri ke dokter ortopedi. Untuk metode pengobatan sendiri dapat dipilih antara tindakan operatif atau tindakan konservatif, misalnya pemberian terapi.

2. Trigger Finger
Trigger finger adalah gangguan saraf (penyakit sarafyang juga dikenal dengan istilah ‘saraf kejepit’. Pada penyakit trigger finger terdapat kondisi terkuncinya tendon fleksor sehingga menimbulkan rasa nyeri. Biasanya penyakit ini disebabkan kesalahan posisi pada saat melakukan suatu gerakan.
Sama halnya seperti RSI, sebaiknya pada saat mengalami trigger finger juga tidak melakukan pemijatan untuk mengurangi rasa nyeri karena akibatnya dapat semakin membahayakan. Untuk mengangani trigger finger biasanya pihak rumah sakit ortopedi lebih mnganjurkan tindakan operasi yang hanya berlangsung selama 10 menit dengan hasil optimal dibandingkan dengan fisioterapi yang belum tentu menyembuhkan dengan optimal.

3. Carpal Tunnel Syndrome (CTS)
Carpal tunnel syndrome dikenal juga dengan istilah ‘sindrom terowongan kapal’ merupakan jenis cedera yang diderita pada saat terlalu sering menjalankan aktivitas jari seperti berolahraga atau mengetik pada keyboard. Hal yang membedakan carpal tunnel syndrome dari cedera jenis lainnya adalah cedera carpal tunnel syndrome hanya menyerang jari tengah, jari telunjuk, serta setengah dari jari manis.
Sejatinya, carpal tunnel adalah saraf tengah yang dapat bergerak dan merasakan bagian dari jari tengah, jari manis, jari telunjuk, serta area telapak tangan.

4. Patah Tulang
Patah tulang sering kali diakibatkan oleh kecelakaan. Patah tulang ditandai dengan rasa nyeri yang menjalar pada bagian yang mengalami patah tulang. Diperlukan pemeriksaan sinar X untuk mengetahui keretakan tulang atau pergeseran tulang.

Penyakit Amnesia

Penyakit Amnesia 

http://solusipenyakitsaraf.blogspot.com/Amnesia (dari Bahasa Yunani μνησία) adalah kondisi terganggunya daya ingat. kondisi dimana orang mengalami gangguan ingatan, penyebab amnesia bisa karena kerusakan otak, karena trauma atau penyakit, diet berlebihan, haid bulanan, kehamilan, proses melahirkan, dan penggunaan obat-obatan yang bersifat sedatif. Ciri ciri amnesia menyerang seseorang bergantung dari penyebab penyakit ini. Dampak yang lain dari penyakit amnesia adalah ketidakmampuan seseorang untuk membayangkan masa depan. Amnesia juga merupakan akibat gangguan system saraf (penyakit saraf) pada otak.



Penyebab amnesia :
Amnesia Disebabkan Gangguan Organik :
Penyebab dari gangguan organik dapat dilihat dari kerusakan otak, yang biasanya disebabkan karena trauma ataupun penyakit, bisa juga karena mengonsumsi obat-obatan yang mempunyai sifat sedatif, bahkan yang lebih parah lagi dapat disebabkan operasi transplantasi pada sum-sum tulang belakang. 

Amnesia Disebabkan Gangguan Fungsional :

Orang yang terkena amnesia memiliki ciri-ciri berdasarkan penyebab terjadinya amnesia, seperti:

  • Ingatan atau kenangan yang salah, baik ingatan yang baru saja ditemukan atau dari memori asli yang salah urutan waktu.
  • Gangguan neurologis seperti gerakan yang tidak terkoordinasi, tremor atau kejang.
  • Kebingungan atau gangguan orientasi.
  • Selain itu, amnesia berdampak juga pada ketidakmampuan untuk membayangkan sesuatu di masa depan sehingga menyebabkan pasien akan selalu mempunyai bayangan pada peristiwa yang sudah terjadi dan terlupakan kembali jika bertemu dengan sesuatu yang telah terlupakan itu.
Sedangkan untuk penyebab fungsional diakibatkan oleh faktor psikologis, sama halnya dengan mekanisme pertahanan ego. Terjadinya amnesia bisa secara spontan, contohnya seperti yang terjadi dalam transient global amnesia. Pada umumnya, jenis amnesia global ini terjadi ketika dalam pertengahan Usia hingga Usia Tua, lebih khususnya pada pria, dan untuk lama berlangsungnya biasanya tidak lebih dari 24 jam.
Dari penelitian yang telah diterbitkan di Proceedings of the National Academy of Sciences, menjelaskan bahwa amnesia yang mengalami kerusakan pada hipokampus tidak mempunyai kemampuan untuk membayangkan masa depan. 

Ciri Ciri Amnesia :

Badan lemas dan muka pucat

Cara Pencegahan :
  1. Jangan terlalu banyak mengkonsumsi minuman beralkohol.
  2. Gunakan helm saat bersepeda atau bersepeda motor dan pakai selalu sabuk pengaman saat mengendarai mobil.
  3. Segera berobat jika mengalami infeksi sehingga tidak sempat menyebar ke otak.
  4. Segera lakukan langkah medis jika Anda mengalami gejala yang mengarah pada terjadinya stroke atau brain aneurysm (pembengkakan pembuluh darah otak), seperti sakit kepala parah serta mati rasa sebelah atau kelumpuhan.

Penyebab Umum Penyakit Amnesia : 
  1. Salah kenangan (confabulation)
  2. Masalah neurologis, seperti tremor dan kejang
  3. Penuaan
  4. Alkoholisme
  5. Kerusakan otak, baik karena penyakit atau luka akibat benturan
  6. Pertumbuhan otak (yang disebabkan oleh tumor atau infeksi)
  7. Infeksi otak, seper ti Lymedisease atau sifilis
  8. Depresi atau trauma emosional, trauma otak, histeria dan stroke
  9. Obat-obatan, seper ti benzodiazepines dan obat-obatan anestetis
  10. Terapi elektrokonfulsif (khususnya dilakukan dalam jangka panjang)
  11. Obat-obatan anestetis
  12. Problem nutrisi (kekurangan vitamin B12)