Kamis, 24 Oktober 2013

Saraf Terjepit

Saraf Terjepit




Anda sering merasakan nyeri pada bagian pinggang, leher, bahu, atau bagian tubuh lainnya? Alangkah baiknya untuk tidak menyepelekan permasalahan kesehatan tersebut. Nyeri pada pada bagian tubuh, bisa dikarenakan saraf Anda terjepit...!

Apakah Saraf Terjepit Itu???
Saraf Terjepit - HNP (Herniasi Nukleus Pulposus) adalah suatu penyakit yang sangat mengganggu aktivitas sehari-hari serta sangat menjengkelkan karena rasa nyeri yang ditimbulkan benar-benar sangat menyiksa. Penyakit yang satu ini lebih sering atau lebih banyak diderita oleh mereka yang sudah memasuki usia lanjut, karena kebanyakan dari mereka yang sudah memasuki usia lanjut struktur saraf yang dimiliki sangat rentan sekali terjepit. Namun tidak menutup kemungkinan orang yang belum memasuki usia lanjut dapat menderita penyakit saraf terjepit. 

Gejala Saraf Terjepit
Gejala saraf terjepit tergantung pada saraf mana yang terpengaruh. Setiap saraf bertanggung jawab untuk pengiriman informasi ke atau dari bagian-bagian spesifik tubuh.
Gejala-gejala yang paling umum dari saraf terjepit adalah:
  • nyeri,
  • mati rasa,
  • kesemutan
  • kelemahan otot sepanjang alur saraf. Sensasi saraf terjepit mungkin dirasakan seperti, contohnya, sensasi ketika bagian dari tubuh anda telah "jatuh tidur". Saraf terjepit dapat menyebabkan gejala-gejala pada tempat kerusakan, atau lokasi mana saja lebih jauh menuruni alur dari saraf yang terpengaruh.
Bagian - bagian Saraf yang Terjepit

Saraf terjepit pada punggung bagian bawah
menyebabkan nyeri dan kekakuan punggung dengan gejala-gejala menuruni tungkai. Saraf terjepit pada leher atau punggung bagian bawah dapat disebabkan oleh cakram yang menonjol (herniated disc), arthritis, bone spurs, atau spinal stenosis (penyempitan spine).

Spinal stenosis adalah penyempitan dari kolom tulang belakang yang saraf-saraf lewat melaluinya. Saraf terjepit pada punggung bagian bawah atau pantat dapat menekan saraf sciatic, yang dapat menyebabkan sciatica. Dokter dapat seringkali mengidentifikasi saraf mana yang terjepit pada leher atau punggung bagian bawah berdasarkan pada bagian mana dari lengan atau tungkai pasien yang terpengaruh.

Saraf terjepit pada pergelangan tangan dari carpal tunnel syndrome secara khas mempengaruhi ibu jari, jari telunjuk, dan jari-jari tangan tengah. Ia dapat juga menyebabkan kelemahan pada kekuatan menggenggam pasien, dan atrophy dari otot telapak tangan dekat ibu jari. Saraf terjepit pada siku dari cubital tunnel syndrome mempengaruhi lengan bawah, jari tangan keempat, dan jari-jari tangan kecil.


Saraf Terjepit Pada Pergelangan Tangan Atau Siku Tangan dapat disebabkan oleh carpal tunnel syndrome. Kondisi ini disebabkan oleh penekanan (kompresi) pada saraf median ketika ia lewat melalui jaringan yang terbatas dari pergelangan. Cubital tunnel syndrome adalah kondisi serupa yang disebabkan oleh penekanan dari saraf ulnar pada siku. Kedua-duanya dari kondisi-kondisi ini adalah lebih umum pada orang-orang diabetes dan orang-orang yang melakukan aktivitas-aktivitas yang berulang-ulang seperti juru ketik, yang menggunakan computer keyboard untuk periode-periode waktu yang panjang, atau pekerja-pekerja jalur perakitan.

Penyebab-penyebab Saraf Terjepit
Saraf terjepit dapat disebabkan oleh kesalahan posisi pada waktu tidur atau pun salah posisi tubuh pada saat mengangkat beban berat. Bagi masyarakat yang awam mengenai saraf terjepit menyebabkan banyak orang menyepelekan gejala saraf terjepit, padahal saraf terjepit yang tidak segera mendapat penanganan dapat menyebabkan kerusakan yang bersifat permanen. Orang-orang pada umumnya mengalami saraf terjepit pada bagian leher, pundak, pinggang, atau bagian tubuh yang lain yang dapat menimbulkan rasa sakit diikuti rasa tidak nyaman pada daerah yang mengalami saraf terjepit.

Penyebab-penyebab Lain Dari Saraf Terjepit
Pembengkakan sekitar saraf dapat disebabkan oleh luka, memar, atau kondisi-kondisi lain, termasuk pembengkakan dari anggota-anggota tubuh yang dapat terjadi dengan kehamilan. Kecenderungan yang diturunkan, seperti yang dimanifestasikan oleh sejarah keluarga dari kondisi serupa, dapat juga meningkatkan kesempatan individu mengembangkan saraf terjepit


Diagnosa Saraf Terjepit
Dokter akan mulai dengan menanyakan pasien berbagai pertanyaan-pertanyaan tentang nyeri, mati rasa, kesemutan, kelemahan, dan gejala-gejala lainnya. Pasien mungkin juga ditanya tentang kondisi-kondisi medis lain, sejarah pekerjaan, dan sejarah medis keluarga. Informasi ini dapat seringkali membantu dalam mengidentifikasi saraf-saraf yang terpengaruh.
Dokter akan kemudian memeriksa bagian tubuh yang terlibat. Ini mungkin termasuk pengujian kekuatan, sensasi, dan otot pasien pada otot-otot yang spesifik. Tergantung pada hasil-hasil dari sejarah medis dan pemeriksaan fisik, pasien mungkin perlu tes-tes tambahan.
Jika dokter mencurigai pasien mempunyai saraf terjepit (kompresi dari saraf-saraf) pada leher atau punggung bagian bawah, X-rays mungkin perlu untuk menilai kemungkinan luka pada spine atau arthritis dari spine. Tergantung pada keparahan dan durasi dari gejala-gejala pasien, ia mungkin juga perlu CT scan atau MRI scan. Studi-studi pencitraan ini menyediakan informasi tambahan tentang saraf terjepit yang tidak terlihat pada X-rays yang reguler, dan dapat menyediakan informasi tambahan dalam persiapan untuk intervensi operasi jika diperluakn.
Dokter mungkin juga merekomendasikan tes-tes spesifik untuk saraf yang terpengaruh termasuk studi konduksi saraf atau electromyography (EMG). Pada studi konduksi saraf, tes menstimulasi saraf-saraf dengan impuls elektrik yang ringan dan mengukur kecepatan dari impuls yang berjalan dalam saraf. Pada EMG, jarum kecil ditempatkan kedalam otot sementara pasien mengkontraksi otot untuk mengukur aktvitas elektrik dari otot-otot.  

Perawatan & Pengobatan
Beragam obat-obat dapat juga digunakan untuk merawat syara terjepit. Obat-obat anti peradangan, contohnya, ibuprofen atau naproxen dapat mengurangi peradangan (pembengkakan) sekitar saraf yang terpengaruh. Obat-obat lain yang digunakan secara spesifik untuk nyeri yang berhubungan dengan saraf termasuk gabapentin (Neurontin) atau pregabalin (Lyrica).  

Alat-alat penguat pendukung
Pada banyak kasus-kasus saraf terjepit dapat dirawat dengan istirahat dan es. Jika saraf terjepit ada pada lengan (carpal tunnel syndrome atau cubital tunnel syndrome) dokter mungkin merekomendasikan brace (alat penguat) untuk periode waktu yang singkat. Brace membatasi jumlah gerakan sekitar saraf, yang mengizinkannya untuk istirahat dan sembuh. Brace juga mencegah pasien dari gerakan-gerakan yang mungkin lebih jauh menekan atau menjepit saraf yang terpengaruh. Brace yang digunakan untuk carpal tunnel syndrome menutupi pergelangan tangan dan diperluas sedikit kebelakang. Ini karena selama flexion (menekuk pergelangan kebawah) saraf median pada pergelangan terjepit lebih jauh. Brace untuk cubital tunnel syndrome pada siku dapat digunakan untuk mempertahankan siku menekuk terlalu banyak yang lebih jauh meregangkan saraf ulnar.  

Terapi fisik
Terapi fisik dapat membantu meregangkan dan menguatkan otot-otot spesifik pada tubuh, yang membantu membebaskan tekanan pada saraf yang terjepit. 

Operasi
Jika gejala-gejala dari saraf terjepit tidak membaik dengan perawatan-perawatan diatas, operasi mungkin direkomendasikan. Operasi mngkin juga direkomendasikan jika pasien mengembangkan kelemahan tambahan pada otot-otot, atau jika saraf-saraf tertentu yang terjepit menyebabkan kehilangan kontrol dari usus besar atau kantong kemih (cauda equina syndrome). Ini adalah tanda-tanda dari kerusakan saraf yang lebih parah. Operasi untuk saraf terjepit tergantung pada lokasi dari saraf yang terjepit. Jika saraf terjepit pada pergelangan tangan (carpal tunnel syndrome) atau siku (cubital tunnel syndrome), ahli bedah dapat membebaskan jaringan-jaringan diatas saraf pada pergelangan tangan atau siku untuk membebaskan tekanan jaringan saraf.
Jika saraf terjepit ada pada leher atau punggung bagian bawah ahli bedah tulang belakang atau ahli bedah saraf dapat mengeluarkan bagian dari cakram atau bone spurs yang menekan saraf pada spine. Pada beberapa kasus-kasus, jika diperlukan untuk mengeluarkan bagian-bagian yang besar dari tulang atau cakram, operai mungkin memerlukan spinal fusion untuk menstabilkan spine setelah membebaskan saraf.  



Tidak ada komentar:

Posting Komentar